Rabu, 20 Januari 2016

PROSES BELAJAR MENGAJAR


Proses menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai runtutan perubahan dalam perkembangan sesuatu hal. Sedangkan, definisi belajar adalah sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap[1]. (Gagne, 1977:4) menjelaskan bahwa belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat pelbagai unsur yang saling kait-mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku [2]. Sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran didefinisikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 
Maka dapat disimpulkan, proses pembelajaran di kelas sebagai suatu runtutan perubahan dalam perkembangan kegiatan pembelajaran di mana di dalamnya terjadi keinginan untuk memperoleh perubahan dalam diri peserta didik baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap dan perilaku yang dilakukan dengan interaksi antara peserta didik dengan pendidik/guru pada suatu lingkungan belajar. Atau secara lebih sederhana dapat disimpulkan bahwap proses pembelajaran di kelas merupakan tingkatan atau suatu fase bagi peserta didik dalam mempelajari sesuatu yang dilaksanakan di dalam kelas.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran di Kelas
Terdapat 3 (tiga) faktor utama yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran di kelas, antara lain adalah faktor yang datang dari guru, peserta didik, dan lingkungan.
1. Guru
Dalam sebuah proses pendidikan/pembelajaran, guru merupakan salah satu komponen terpenting karena dianggap mampu memahami, mendalami, melaksanakan, dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan[3]. Berdasarkan hal tersebut, maka guru menjadi pihak yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. Pengaruh guru dalam proses pembelajaran di kelas berkaitan erat dengan keprofesionalitasan guru itu sendiri. Guru yang profesional didukung oleh tiga hal, yakni: keahlian, komitmen, dan keterampilan[4]. Selain tiga hal keprofesionalan guru, hal-hal yang akan berpengaruh terhadap proses pembalajaran di antaranya:
a.       Kondisi dalam diri guru
Kondisi psikis dan emosional akan sangat mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. Apa saja yang menjadi metode pembelajaran dan materi yang akan diajarkan akan menjadi tak maksimal ketika dilakukan dalam proses pembelajaran apabila kondisi kejiwaan guru mengalami masalah. Guru yang terlalu galak, sedang mengalami masalah pribadi, atau pun tidak bisa mengontrol diri, akan menjadi faktor penyebab buruknya pelaksanaan proses pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru haruslah mampu secara profesional mengendalikan dirinya ketika berada pada kondisi psikis dan emosi tertentu yang dapat mengganggu proses pembelajaran di kelas.
b.      Kemampuan mengajar
Kemampuan mengajar bagi seorang guru sangatlah penting. Sebagai pengajar, seorang guru harus dapat merangsang terjadinya proses berpikir dan dapat membantu tumbuhnya sikap kritis serta mampu mengubah pandangan para muridnya. Kemampuan mengajar menjadi sangat penting untuk dikuasai mengingat proses transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan berlangsung di dalamnya. Tanpa kemampuan mengajar yang baik, proses pembelajaran di kelas tidak akan berlangsung secara maksimal.
Guru setidaknya harus menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah termasuk bahan pendalamannya serta kemampuan mengelola program belajar mengajar seperti merumuskan tujuan instruksional, mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar serta mampu memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat. Guru juga dituntut melaksanakan program belajar mengajar, mengenal kemampuan peserta peserta didik dan merencanakan serta melaksanakan pengajaran remedial.
Kemampuan mengajar guru juga erat kaitannya dengan media yang digunakan. Sebelum era globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi, pengajaran konvensional menggunakan metode ceramah satu arah dengan papan tulis dan kapur lazim digunakan. Namun, di era globalisasi yang menghadirkan banyak media dan sumber belajar, kemampuan mengajar guru juga harus disesuaikan dengan kondisi zaman. Penggunaan media yang disukai dan menarik perhatian peserta didik, juga turut meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran. Namun, dalam menggunakan media pendidikan sebagai alat komunikasi, hendaknya harus didasarkan pada pemilihan yang objektif. Sebab, penggunaan media pendidikan tidak sekadar menampilkan program pengajaran ke dalam kelas, karena harus dikaitkan dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai, strategi kegiatan belajar mengajar, dan bahan[5].
c.        Kemampuan mengatur kondisi kelas
Kondisi kelas yang kondusif berkaitan dengan kondisi peserta didik saat proses pembelajaraan sedang dilakukan. Kondisi kelas yang baik menuntut terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik dengan baik dan saling menghargai, sehingga penyerapan materi yang disampaikan guru kepada peserta didik dapat berjalan maksimal, yang akan menghasilkan hasil belajar seperti apa yang diharapkan. Kondisi kelas yang kondusif akan mengakomodir pencapaian eksplorasi bakat dan minat peserta didik dengan maksimal pula. Dalam praktiknya, kondisi kelas yang kondusif merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran di kelas yang harus diusahakan oleh guru.
Guru menjadi pihak yang akan sangat menentukan kondisi kelas berkaitan dengan aktivitas peserta didik dan berbagai perangkat pembelajaran lainnya. Guru dituntut untuk tidak hanya menggunakan hubungan instruksional kepada peserta didiknya, namun juga hubungan spiritual dan emosional agar tercipta proses pembelajaran yang kondusif sehingga mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas berkaitan dengan pengaturan terhadap kondisi kelas.
Di dalam kelas, guru melakukan aktivitas mengajar, yang artinya guru mentransfer pengetahuan atau keterampilan dari satu pihak ke pihak lain[6]. Untuk menjaga kekondusifan atau proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung secara maksimal dalam hal transfer pengetahuan dan keterampilan, maka kondisi kelas perlu diatur dengan baik oleh guru. Misalnya, mengatur agar peserta didik tidak berbuat hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas pembelajaran di dalam kelas seperti berbuat onar dan menimbulkan suara gaduh, mengganggu peserta didik yang lain, dan sebagainya.
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah kondisi peserta didik yang lelah atau pun tidak sepenuhnya berkonsentrasi terhadap apa yang guru ajarkan, maka guru harus mampu mengatasinya. Dalam hal ini, guru harus benar-benar mengetahui kondisi psikis dan emosional masing-masing peserta didik secara mendalam dan mengatasi masalah tersebut dengan kreatif. Dengan hal tersebut, guru akan mudah menyelesaikan masalah peserta didiknya yang kemudian akan berpengaruh bagi terciptanya proses pembelajaran yang maksimal.
2. Peserta didik
Peserta didik sebagai penerima berbagai transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan guna perubahan dalam dirinya sebagai proses pembelajaran juga menjadi penentu dan hal yang mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Di antara pengaruh peserta didik dalam proses pembelajaran adalah kondisi peserta didik itu sendiri yang dipengaruhi beragam aspek dari dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya yang nantinya akan berdampak pada kesiapannya dalam menerima pelajaran.
Sebagai contoh, peserta didik dari latar belakang ekonomi yang lemah, akan mengalami kesulitan dalam hal pemenuhan kebutuhan sekolah seperti buku tulis dan alat tulis sehingga proses pembelajaran yang dilakukannya di dalam kelas menjadi terganggu. Contoh lain, peserta didik yang tidak menerima kasih sayang yang cukup dari keluarganya, maka akan mencari kegiatan lain yang belum tentu baik sehingga akan mempengaruhi sikap dan wataknya ketika proses pembelajaran di dalam kelas. Misalnya ia akan mengganggu teman sekelasnya, melakukan tindak kekerasan, atau hal-hal yang melanggar norma yang berlaku.
Hal-hal yang berkaitan dengan kondisi siswa tersebut, akan berdampak luas bagi proses pembelajaran, seperti mempengaruhi peserta didik yang lain dan kondisi kelas. Peserta didik yang ingin mengikuti proses pembelajaran dengan baik, akan terganggu jika ada salah satu peserta didik yang mengganggu jalannya proses pembelajaran.
3. Lingkungan
Lingkungan yang mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas mencakup lingkungan kelas dan lingkungan sekitar sekolah.
a. Lingkungan Kelas
Lingkungan kelas merupakan suatu tempat tertentu yang secara spasial menjadi lokasi proses pembelajaran. Kelas tidak hanya memiliki batasan ruang dalam sebuah gedung sekolah, tapi dapat dilakukan di mana saja asalkan terjadi interaksi pembelajaran antara guru dan peserta didik serta merupakan bagian dari proses pembelajaran yang sistematis. Lingkungan kelas akan sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan kondisi dalam kelas itu sendiri.
Misalnya, kondisi kebersihan kelas, sarana dan prasarana, arsitektur, pencahayaan, dan sebagainya. Kondisi kelas yang kotor, jelas akan mengganggu proses pembelajaran dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan. Termasuk sarana dan prasarana, arsitektur, dan pencahayaan yang buruk, turut akan memperburuk kualitas proses pembelajaran di kelas.
Sarana dan prasarana dalam kelas juga mencakup bagian dari lingkungan kelas.      Kelas dengan sarana dan prasarana seperti meja, kursi, papan tulis, dan media pembelajaran yang menarik, akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Hal ini berbeda dengan kelas dengan sarana dan prasarana yang minim. Pun kelas yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap namun tidak digunakan dengan maksimal oleh guru, maka proses pembelajaran juga akan terganggu.
b. Lingkungan Sekitar Sekolah
Lokasi sekolah turut mempengaruhi proses pembelajaran di kelas. Sekolah yang terletak di lingkungan yang sejuk dan asri akan mendukung proses pembelajaran. Berbeda dengan sekolah yang terletak di lingkungan industri yang panas dan penuh polusi atau sekolah yang terletak di lokasi yang kerap kebanjiran. Kondisi tersebut akan membawa dampak buruk bagi proses pembelajaran di kelas.
Kondisi sekitar lingkungan sekolah juga turut mempengaruhi karakteristik peserta didik yang akan berpengaruh dalam proses pembelajaran di kelas. Misalnya, suatu daerah yang menjadi lumbung pengiriman TKI ke luar negeri, akan menghasilkan peserta didik yang kurang perhatian dan kasih sayang orang tua. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang merupakan korban perceraian orang tua. Peserta didik tersebut kemudian menjadi pribadi yang membutuhkan bimbingan lebih lanjut dari guru untuk dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

CERITA RAKYAT SEJARAH DESA PANYOSOGAN Kec.Luragung Kab. Kuningan



Sejarah Desa
Sekitar abad ke XVI di daerah perkampungan yang bernama Pamuruyan, di wilayah Kecamatan Ciwaru terdapat seorang putrid yang cantik jelita indah rupawan bernama Putri Rangga Lawen. Anak bapak Rangga dan Ny. Putri
Karena kecantikannya, Pitri rangga lawen, banyak sekali kaum proa ingin memperistri Putri Rangga Lawen tersebut sehingga menyebar berita ke seluruh pelosok pedesaan yang bernama Buana Nyuncung. Menurut keterangan sesepuh terdahulu tempat itu ada di wilayah perbatasan kecamatan Cidahu dan Desa Ambit Kecamatan Waled yang dipimpin oleh seorang pemuda yang bernama R. Kembang Panyartikan.  
Sehubung dengan tersiarnya kecantikan putrid rangga lawen, maka Raden kembang Panyarikan ingin sekali memperistri putri rangga lawen dan ia langsung mengutus utusannya untuk melamar Putri Rangga Lawen kepada orang tuanya Putri Rangga Lawen.
Setelah utusan dating kepada orang tuanya Putri Rangga Lawen, ia langsung menyampaikan maksud dan tujuannya bahwa diutus oleh raden kembang Panyarikan untuk melamar putri rangga lawen. Namun bapak rangga tidak bisa langsung menjawabnya. Kemudia ia mengatakan bahwa ia akan menanyakan langsung kepada anaknya. Tidak lama kemudia memanggil Putri Rangga Lawen. Dan ia berkata, “nak sekarang kau sudah ada yang melamar yang bernama Raden Kembang Panyarikan. Untuk menjadi istrinya, apakah lamaran tersebut diterima atau ditolak?” selanjutnya Ny. Putri Rangga Lawen termenung sejenak, lantas ia menjawab “ Begini pak lamaran dapat di terima. Asal saya minta maskawin dengan seekor burung puyuh yang paruhnya meruakan mas murni, saya bersedia menjadi istrinya. “
Permintaan Putri rangga lawenpun disampaikan kepada Raden kembang panyarikan secara lengkap oleh utusannya bahwa putri rangga lawe bersedia ditikah dengan maskawinnya burung puyug yang berparuh emas murni atau paruhnya berkilau seperti emas murni.
Kemudia Raden Kembang Panyarikan, terkejut atas permintaan itu. Kalaupun burung puyuh itu ada dimana tempatnya ? dan bagaimana cara menangkapnya ?
Akhirnya Raden Kembang Panyarikan segera mengumumkan saembara, kepada halyak ramai barang siapa yang bisa mendapatkan burung puyuh berparuh emas, akan diberikan hadiah yang cukup menggembirakan dan mengaggumkan.
Menurut kabar yang tersiar bahwa burung puyuh itu ada dipinggir sungai cikupuk yang menjadi tempat mupuknya atau bersarangnya di malam hari. Sedangkan ada di darat kalau siang hari dan biasa terbang kea rah barat.
Rombongan utusan raden kembang panyarikan sekitar pukul 18.00 dengan dibantu oleh penduduk setempat, yang memberikan petunjuk dalam penangkapan burung dimaksud menuju kea rah barat, rombongan tersebut di bagi dua yaitu di tagog kidul dan tagog kaler ( sekarang masuk wilayah ciputat ) makannya disebut tagog, asal mulanya dari kata nagog, dua rombongan sedang mengamati burung puyuh yang akan ditangkap. Tetapi sangat terkejut terganggu oleh adanya suara air nyurug. Tempat iti sekarang bernama curug termasuk ke wilayah Desa Geresik.
Selanjutnya dua rombongan melaju ke arah timur. Ternyata burung puyuh tersebut benar ada di wilayah timur dan bersuara, tempat tersebut sekarang dinamakan kampong Ciwardi yang berada di wilayah desa geresik ciwardi member arti bahwa CI adalah cirri, WAR adalahwarta atau berita dan DI adalag disini. Kalau diartikan penangkapan puyuh dengan isyarat bahwa puyuh tersebut ada disini. Selanjutnya dengan serempak kedua rombongan menuju ketempat burung puyuh itu bersuara, intik menggiringnya ketempat sarang mupuk puyuh itu atas petunjuk penduduk setempat. Kemudian dipasanglah sosog seperti buwu ikan, bisa masuk tapi tidak bisa keluar lagi. Hal ini telah di atur oleh wartga kampung cirengkeg yang sekarang namanya kampung jati bayi sekarang wilayah desa panyosogan sebelah selatan, untuk berjaga- jaga sebelah timur sosog tersebut dipasang dengan maksud agar jangan sampai burung puyuh tersebut lolos kembali kesarangnya. Semua rombongan dengan penuh keyakinan dan penuh percaya diri bahwa burung puyuh yang menjadi buruannya ada di depan. Maka dengan cara membuat lingkaran terus menggiring sampai ketempat sarangnya yang telah dipasang sosog. Dan sebelah timur sosog telah dijaga, yang akhirnya burung puyuh berparuh emas tersebut terperangkap masuk kedalam sosog, bisa masuk tapi tidak bisa keluar. Lagi dan di tangkap oleh rombongan yang menjaga dekat sosog itu kemudian diserahkan kepada rombongan utusan raden panyarikan. Namun ternyata kecewa sekali ketika, dalam penyerahan burung puyuh tersebut ada yang merebutnya dari orang yang tidak ikut berjuang karena ingin mendapatkan hadiah yang menggiurkan. Dari raden kembang panyarikan. Sehingga buyung puyuh tersebut terlepas kembali dan terbang kearah timur laut, dan terus dikejar- kejar, akhirnya dapat ditangkap kembali di pasir seureuh di wilayah desa datar kecamatan cidahu.
Pada akhirnya raden kembang panyarikan merasa gembira sekali dan berbesar hati bahwa apa yang di cita-citakan/ diidamkannya telah berhasil, dan tanpa menunggu waktu langsung ia melaksanakan pernikahannya dengan Ny. Putri Rangga Lawen dengan mas kawin burung puyuh berparuh emas.
Sejarah diatas berdasarkan cerita orang tua/ sesepuh Desa Pnyosogan terdahulu yang diceritakan secara estapet dari generasi ke generasi. Dari cerita diatas dapat disimpulkan sebagi berikut :
1.      Asal mulai Desa Panyosogan mengambil kata sosog yang dilengkapi oleh imbuhanbahasa sunda pa-an. Panyosogan berarti tempat sosog ( buwu ) dipasang
2.      Nama Panyosogan tidak pernah doganti sejak berdirinya Desa Panyosogan sampai sekarang.

Selasa, 12 Januari 2016

AKU DAN IMPIAN



            Nama saya Aditya Toharudin lahir di Kuningan 19 tahun yang lalu. Aku lahir dari keluarga yang sederhana, keluarga yang selalu mebuatku bahagia. Sejak kecil aku sudah berani bermimpi mendaki gunung yang tinggi. Dari kecil aku adalah orang yang suka sekali akan bermimpi, karena menurutku, mimpi mampu mengajarkan kita tentang kehidupan, tentang bagimana kita bahagia, bagaimana kita menginspirasi dan bagaimana kita dapat menghargai kehidupan. Jika ditanya apa impianmu, dahulu sejak aku masih duduk di bangku sd, aku sering menjawab, impianku ingin menjadi  seorang dokter, guru bahkan pernah aku menjawab aku ingin menjadi seorang penyanyi dan aktor yang hebat. Dari sejak aku duduk di bangku sekolah dasar aku selalu masuk 3 besar dikelas, bahkan pernah ketika pertama kali aku mendapatkan ranking 2 dikelas 1 sekolah dasar, pada waktu itu aku meminta ingin makan dengan menggunakan sendok dan garpuh yang tempatnya bisa berputar. Lucu memang, ya itulah masa kecilku yang bahagia yang penuh dengan sejuta cerita. Hinga pada saatnya, akupun tiba duduk dibangku SMP. Namun pada masa Sekolah menengah pertama ini merupakan cerita terburuk bagi hidup saya. Sebab setiap hari saya selalu mendapatkan bully dari teman- teman  bahkan pernah pada kelas delapan SMP di kroyok dan entah apa alasannya. Di bangku sekolah menengah pertama aku berfikir kenapa orang- orang hobi membullyku dengan perkataan – perkataan yang tidak layak di ucapkan. Oh, mungkin aku kurang bersosialisasi dengan mereka. Hingga setiap hari aku selalu bertemu dengan bullyan disekolah. hingga pada akhirnya aku berfikir, aku harus berubah. Aku harus sukses aku tidak boleh diam, dan tibalah saatnya aku duduk dibangku SMA, ya masa dimana membuatku menjadi luar biasa. Seperti biasa bullyan selalu aku dapatkan. Entah mengapa mereka hobby membullyku dengan perkataan yang tak layak diucapkan. Mungkin karena aku terlalu aktif dan entahlah.  Sebab di masa SMA aku sudah berfikir kedepan. Bahwa ketika aku berani sukses aku harus mengambil sesuatu yang besar dan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh siapapun. Di masa SMA aku mengikuti sekitar 6 kegiatan ekstrakulikuler. Di masa SMA aku sudah tidak memikirkan peringkat kelas, karena sangat percumah sekali apabila mendapatkan peringkat kelas hanya diraih dengan hasil contek mencontek. Persaingan yang sangat tidak sehat, sehingga aku tidak tertarik sekalipun dengan peringkat kelas karena ulah beberapa oknum yang tidak sehat. Namun ketika masa SMA yang menjadi fokus utama adalah bagaimana aku berubah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. hingga pada akhirnya akupun di temukan dengan orang- orang yang hebat ya, sahabat yang selalu memberikan dukungan hingga aku bisa menjadi seperti sekarang mereka adalah Devy Ayu, Zahrah, Lita, Nila, Neno, Vilza, Faddly, Elis dan masih banyak lagi teman- teman yang lain dan beberapa ekstrakulikuler di sekolah yang berhasil membuat saya berubah yaitu Teater, Paskibra, Broadcast dll sejak SMA kelas 10 aku selalu bertekat bagaimana aku mendapatkan prestasi, bagaimana aku bisa menjadi lebih baik, dan bagimana aku menginspirasi. Hingga pernah pada saatnya aku di remehkan karena mereka tidak percaya dengan kemampuan yangku miliki. Namun dengan tekat dan semangat yang kuat aku berhasil membuktikannya ya pada saat itu aku dan tim borong sekitar 5 piala sekaligus dalam 1 perlombaan. Hingga pada akhirnya mereka yang selalu meremehkan dapat mengakui bahwa setiap orang bisa berubah dan ketika seseorang sudah berubah maka pengaruhnya sangat besar sekali bagi dunia. di masa SMA aku mulai berubah bukan semata- mata karena ingin membuktikan kepada orang yang sudah membully saja, tapi aku berubah karena aku percaya setaip orang yang berubah menjadi lebih baik dunia ini, orang itu turut berperan serta dalam membuat dunia menjadi lebih baik. perubahan yang aku alami memang tidak lepas dari dukungan guru, orang tua dan sahabat- sahabat yang luar biasa. terlebih sekarang aku memiliki sahabat yang dapat menginspirasi karena kegigihannya untuk masuk STAN dan sahabat yang tidak pernah menyerah walaupun ayahnya sudah tidak ada.sahabat yang selalu meberikan support ketika aku sedang melangsungkan pementan dan sahabat yang selalu ada dikala aku sedang dalam keadaan susah dan senang Ya, terimakasih untuk Agdani, Sandy dkk lainnya yang terus menginpirasi dan terus berbagi. Hingga sekarang aku duduk di bangku kuliah. Dan karena hobyku bermimpi akhirnya selama 1 tahun ditahun 2015 aku dapat mewujudkan beberpa impiaku dan dapat meraih prestasi diantaranya :
·         Jajaka Wakil 1 Kab. Kuningan 2015
·         RU 3 Mister Tourism Jawa Barat
·         Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Pemerinta Daerah Kabupaten Kuningan
·         Best Perfomance Traditional Dance
·         Penulis Muda Kuningan
·         Juara 1 Role Play sekaligus Best Director
·         Penerima Beasiswa PPA Universitas Kuningan
·         Penerima Beasiswa PEMKAB Kuningan
·         Perfomer dalam peringatan hari pariwisata Internasional
·         Perfomer dalam penganugrahan penulis muda kuningan
·         Performer dalam Napak jagat pasundan
·         Perfomer dalam perkemahan bremara suku gunung

            Itulah prestasi yang aku raih ditahun 2015 dari bulan mei 2015 hingga desember 2015. Dan kedepan aku percaya aku bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di tingkat nasional, bahkan lebih dari itu aku berani bermimpi aku ingin meraih pretasi di tingkat Internasional apapun itu selama masih positif dan dapat menginpirasi. Karena aku percaya sebaik- baiknya orang dialah orang yang mampu bermanfaat bagi orang lain.
            Kehidupan memang sulit ditebak, terkadang kita berada pada zona baik dan terkadang kita berada di zona buruk. Namun kita percaya ketika kita berada dalam zona buruk tuhan akan memberikan kita orang baik agar kita mampu berubah menjadi lebih baik. dan itu adalah impian serta tujuanku ingin selalu berbagi dan menginspirasi. Kadepan aku ingin dunia ini dipenuhi dengan Cinta, apapun dengan cinta artinya tidak ada unsur keterpaksaan. Karena apapun jika dilakukan dengan cinta maka semua akan berjalan dengan Indah.
            Jadillah generasi muda yang berani bermimpi serta berani untuk mewujudkannya. Buang pengalaman buruk kita dimasa lalu dan jadikan pelajaran untuk kedapan yang lebih baik. tutup mata, buka mata tataplah masa depan yang lebih cerah, buka lembaran baru, lukis dan menarilah diatas lembaran barumu, lupakan yang sudah-sudah. Sekarang yang harus ada dihadapan matamu adalah, masa depan yang cerah , masa depan yang bahagia, masa depan yang penuh dengan cinta, serta masa tua yang bahagia. Memang dalam berhijrah akan banyak sekali godaan serta cobaan. Tapi semua itu balik lagi kepada diri kita, kita mau berubah, atau terus seperti ini saja. Ya tentukan pilihamu sekarang dan ingat FOKUS

Ini hanya sedikit cerita kecil dari adit, apabila temen- temen ingin tau perjalanan hidup adit, temen temen bisa datang ke kampus UNIKU, FKIP prodi PBSI atau di email adit, adityatoharudin@yahoo.com

Karena berbagi itu indah J

IG @adityatoh

DREAM BELIEVE AND MAKE IT HAPPEN
-          AGNEZ MO –